MilaCu - Pil kontrasepsi atau yang biasa dikenal dengan pil KB adalah metode kontrasepsi yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan.
Selain dikenal sebagai alat pencegah kehamilan, pil KB juga dapat membantu mengatasi menstruasi yang tidak teratur, nyeri haid, dan jerawat.
Pil KB bekerja dengan cara mencegah ovulasi sembari menekan produksi sel telur, sehingga mencegah terjadinya pembuahan atau kehamilan.
Namun, pada beberapa wanita, mungkin ada efek samping yang bisa terjadi saat Anda mengonsumsi pil KB.
Apa saja dan bagaimana cara mencegahnya?
1. Muncul bercak darah
Pendarahan pada vagina merupakan salah satu efek samping pil KB yang paling umum.
Hal ini terjadi ketika rahim meluruhkan diri agar tidak terjadinya pembuahan.
Biasanya perdarahan ini akan berhenti dalam jangka waktu 3 bulan semenjak Anda mulai mengonsumsi pil KB.
Namun jika hal ini terus menerus terjadi, konsultasikan pada dokter.
2. Mual-mual
Beberapa orang yang baru mulai mengonsumsi pil KB biasanya akan mengalami rasa mual yang ringan.
Mual ini biasanya akan reda setelah beberapa saat.
Tips untuk mencegah mual akibat efek samping pil KB ini adalah dengan minum pil KB sembari makan.
Atau, Anda juga bisa minum pil KB sebelum tidur yang bisa mengalihkan mual dengan rasa kantuk dan tertidur.
3. Payudara bengkak dan terasa nyeri
Pil KB dapat menyebabkan payudara terasa bengkak dan nyeri jika ditekan.
Hal ini biasanya akan mereda setelah berapa minggu setelah minum pil KB.
Cara untuk mencegah payudara membengkak dan terasa nyeri adalah mengurangi asupan kafein dan garam selama mengonsumsi pil KB.
Gunakan juga bra yang tidak menggunakan kawat dan tidak terlalu ketat saat dipakai.
4. Berat badan naik
Penelitian pada dasarnya belum menemukan hubungan antara kenaikan berat badan dengan konsumsi pil KB.
Saat menggunakan pil KB, beberapa bagian di tubuh mungkin bisa bertambah besar, antara lain di sekitar payudara dan pinggul.
Namun, beberapa penelitian juga mengatakan bahwa hormon estrogen yang meningkat bisa memperbesar sel lemak dan akhirnya tubuh pun agak sedikit menggemuk.
Ada baiknya Anda memilih pil KB kombinasi yang mengandung jenis progesteron tertentu yang mengandung anti mineralkortokoid, sehingga berfungsi untuk mencegah penumpukan air dan garam dalam tubuh.
Jenis tersebut dapat menjaga berat badan tetap stabil dan tidak bertambah.
Segera konsultasikan lebih lanjut kepada dokter anda mengenai Pil KB jenis tersebut.
Untuk mencegah berat badan dan nafsu makan bertambah, jaga juga asupan kalori dalam makanan Anda.
Olahraga rutin, juga bisa menjadi cara mencegah pembesaran bagian tubuh tertentu yang diakibatkan oleh efek samping pil KB.
5. Mood gampang berubah-ubah
Studi menunjukkan bahwa mood yang gampang berubah merupakan salah satu efek samping pil KB.
Ini disebabkan karena pil KB menekan beberapa hormon lain di dalam tubuh, termasuk hormon yan memengaruhi suasana hati.
Untuk mencegah perubahan mood ini ada baiknya Anda konsultasi dengan dokter untuk solusi kontrasepsi terbaik.
Namun, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk membuat mood stabil kembali.
Lakukan meditasi secara rutin, setiap pagi sebelum memulai aktivitas.
Hal ini dilakukan agar hari Anda selanjutnya menjadi ceria dan tidakmood swing.
6. Keputihan
Keputihan bisa terjadi karena efek samping pil KB yang Anda konsumsi.
Keputihan ini biasanya tidak berbahaya, namun perubahan warna atau bau keputihan bisa mengindikasikan adanya infeksi pada alat kelamin Anda.
Untuk mencegah keputihan, Anda perlu menjaga kebersihan vagina.
Ganti pakaian dalam minimal sehari dua kali.
Anda juga bisa menggunakan pantyliner, namun harus Anda ganti setiap empat jam sekali.
Menggunakan pantyliner terlalu lama bisa membuat vagina terkena jamur karena kelembaban pada vagina jadi bertambah.
Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan hubungi praktisi kesehatan.
Jenis-Jenis Pil KB
Ternyata, ada beberapa jenis pil KB yang tersedia, dan Anda tidak bisa sembarangan memilih pil KB.
Meskipun semua pil KB punya fungsi yang sama, yaitu untuk mencegah kehamilan, namun masing-masing punya cara kerja yang berbeda.
Lalu apa saja jenis pil KB yang ada?
1. Pil kombinasi
Seperti namanya, pil KB jenis ini merupakan gabungan dari berbagai macam hormon buatan, yaitu estrogen dan progesteron.
Pil kombinasi membuat ovarium mengeluarkan sel telurnya, namun merangsang leher rahim (serviks) untuk menebal dan mengelilingi rahim.
Kondisi ini mencegah sperma bertemu dengan sel telur.
Biasanya, dalam pil kombinasi, ada dua jenis pil, yaitu pil aktif yang berisi hormon buatan tersebut dan pil tidak aktif yang tak mengandung hormon.
Maka itu, berdasarkan dengan dosis dana frekuensi dari haid, ada dua jenis pil kombinasi, yaitu:
- Pil kombinasi konvensional
Pil kombinasi ini terdiri dari 21 pil aktif dan 7 pil tidak aktif, atau 21 pil aktif dan 7 hari bebas pil, atau 24 pil aktif dan 4 pil tidak aktif.
Biasanya, haid datang setiap bulan ketika Anda minum pil kombinasi aktif.
- Pil kombinasi dosis lanjutan
Jenis pil kombinasi ini bisa Anda gunakan jika Anda akan mengonsumsi pil KB dalam beberapa bulan ke depan.
Maka itu, dalam satu paket terdapat 84 pil aktif dan 7 pil tidak aktif.
Anda akan mengalami haid sebanyak 4 kali dalam satu tahun, selama mengonsumsi pil aktif tersebut.
Selain mencegah kehamilan, penggunaan pil ini juga baik untuk meringankan gejala kram perut dan sakit kepala yang kerap kali menyerang ketika datang bulan.
Dalam beberapa kasus, pil kombinasi digunakan untuk meringankan gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Pil kombinasi yang mengandung kurang dari 50 mikrogram estrogen buatan, dikenal sebagai pil dengan dosis rendah.
Wanita yang sensitif dengan hormon buatan, bisa menggunakan pil kombinasi ini.
2. Pil progesteron (pil mini)
Jika dalam pil KB tadi ada estrogen dan progesteron, maka dalam pil mini hanya ada kandungan hormon progesteron.
Selain itu, dosis progesteron pada pil KB jenis ini juga cenderung lebih sedikit ketimbang pil kombinasi.
Pil mini bekerja dengan cara menebalkan lendir di sekitar leher rahim, sehingga sperma tak bisa masuk ke dalam.
Selain itu, pil ini juga menipiskan bagian rahim, agar sel telur tidak bisa menempel pada dinding rahim.
Pil mini juga menekan atau mengurangi ovulasi atau produksi sel telur, namun tidak secara konsisten.
Pil yang hanya mengandung progesteron ini dianggap lebih ringan dan baik untuk Anda yang sedang menyusui.
Tak hanya itu, kondisi reproduksi Anda akan cepat kembali normal sesaat setelah menghentikan penggunaan obat, tak perlu menunggu lama.
Jenis pil KB mana yang saya harus pilih?
Tidak semua jenis pil KB sesuai bagi tiap wanita.
Maka itu, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter untuk menentukan pil KB seperti apa yang Anda gunakan.
Tentunya hal ini disesuaikan dengan kondisi Anda.
Pertimbangan lain yang harus diperhatikan ketika memilih pil KB adalah:
- Gejala yang sering muncul ketika haid
- Sedang menyusui atau tidak
- Kesehatan jantung, apakah punya riwayat darah tinggi
- Riwayat penyakit lainnya seperti stroke dan migrain
- Berbagai obat minum yang sedang dikonsumsi
- Setiap obat yang Anda konsumsi pasti punya efek samping, termasuk pil KB ini. Jadi, sebaiknya tanyakan pada dokter dan ketahui dulu efek samping yang akan timbul ketika Anda menggunakan obat ini.
Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi praktisi kesehatan.
Sumber : Tribun Pontianak
Share This Article :
Tag :
Life
0 Komentar untuk "6 Efek Samping Konsumsi Pil KB dan Cara Mencegahnya"